Pemuda dan Teknologi Merupakan Perpaduan yang Tepat untuk Melestarikan Budaya

Pemuda dan Teknologi Merupakan Perpaduan yang Tepat untuk Melestarikan Budaya

oleh:
Hans Daniel Hutasoit (UKSU 2014)

Manusia merupakan individu yang muncul di dunia untuk memberikan dampak selagi ia hidup. Proses pemberian dampak ini diwujudkan dengan adanya perilaku pola pikir dan kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu. Perilaku kemudian menjadi sebuah kebiasaan yang seiring dengan berjalannya waktu menjadi budaya. Baik secara pribadi maupun kelompok. Kata budaya berasal dari sansekerta, yaitu “budayyah” yang memiliki arti segala sesuatu yang ada kaitannya atau berhubungan dengan akal budi manusia. Budaya memiliki nilai-nilai luhur yang dianggap baik oleh suatu kelompok dan kemudian diteruskan dari satu generasi ke generasi lain untuk menjaga kelestariannya.

Dari budaya ini kemudian muncullah teknologi. Teknologi lahir dari kebutuhan manusia untuk mempermudah melakukan kegiatan dan perilaku. Teknologi ada untuk menunjang keberadaan budaya sendiri. Teknologi kemudian hadir dalam bentuk alat-alat canggih seperti mesin dan perkakas yang semakin hari semakin baik membantu manusia. Di masa ini, pemuda tentu tidak dapat dipisahkan dengan kata teknologi. Teknologi menjadi suatu kebutuhan dan terdengar akrab dengan pemuda. Namun, kedekatan ini kemudian menimbulkan penyimpangan yaitu adanya keadaan dimana pemuda melupakan budayanya sendiri. Budaya yang dimaksud adalah tradisi asli yang telah dijaga lama oleh nenek moyangnya.

Sumatra Utara menjadi salah satu contoh wilayah yang memiliki budaya yang beragam. Kehidupan masyarakat Melayu yang mendiami pesisir timur Sumatra Utara, Halak Batak yang mayoritas membentuk budaya beragam di sekitar Danau Toba, Ono Niha yang bermukim di Pulau Nias menjadi salah satu contoh keberagaman budaya asli di Sumatra Utara. Budaya-budaya ini berkembang dan tumbuh bersama dan menciptakan Identitas yang kuat akan Sumatra Utara.

Namun seiring dengan berjalannya waktu, masyarakat yang menciptakan budaya ini mulai tergantikan oleh generasi yang telah merasakan teknologi canggih dan menciptakan penurunan nilai dari Budaya sendiri. Banyak pemuda di Sumatra Utara yang mulai menghiraukan dan malu akan nilai-nilai yang telah diturunkan oleh generasi sebelumnya. Bahkan banyak anak muda yang tidak tahu akan budaya sendiri karena tidak mendapatkan pengajaran dari generasi sebelumnya. Padahal budaya yang diterima merupakan bagian dari identitasnya sendiri.

Anak muda sekarang sebagai pemegang masa depan perlu memerhatikan dari mana identitas dirinya berasal. Budaya mana yang membentuk dirinya dan nenek moyangnya. Anak muda perlu mengenal identitasnya sendiri sebagai bagian dari Budaya Sumatra Utara. Anak muda dan teknologi menjadi suatu perpaduan yang tepat untuk melestarikan budaya khususnya Sumatra Utara. Anak muda sebagai insan yang mudah belajar dapat memanfaatkan teknologi yang didapatkan untuk melestarikan Budaya. Karena pada hakikatnya teknologi hadir guna memudahkan manusia untuk berbudaya.

Pendidikan yang tepat menjadi salah satu jawaban penanaman nilai ini bagi pemuda di zaman sekarang. Adanya pendidikan yang menanamkan nilai Budaya Sumatra Utara dapat menimbulkan kesadaran anak muda akan pentingnya menjaga kelestarian Budaya Sumatra Utara sebagai identitas, dan bukan hanya sekedar tahu, anak muda bangga akan budaya yang dimilikinya. Melalui pendidikan berbasis teknologi yang sekarang sudah maju dan juga terfasilitasi pada banyak sekolah di Sumatra Utara pelestarian budaya bukanlah hal yang di rasa sulit.

Sebenarnya bukan tidak banyak masyarakat yang sadar dan mempunyai kapasitas akan pentingnya pelestarian budaya di Sumatra Utara. Banyak sekolah yang sudah menyediakan pelajaran budaya kepada murid-muridnya. Namun, hanya sedikit yang berani mempertahankan keeksisan budaya Sumatra Utara. Keberanian memanfaatkan teknologi dan perkembangan informasi untuk mengenalkan budaya Sumatra Utara kepada banyak pihak merupakan salah satu contoh yang dapat diambil untuk melestarikan budaya. Melestarikan budaya memang bukanlah hal yang dapat dikatakan mudah. Ki Hajar Dewantara sendiri megatakan bahwa budaya adalah bukti hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran. Dan usaha inilah yang diperlukan oleh Anak Muda sekarang yang masih penuh dengan semangat pembelajaran untuk dapat melestarikan budaya Sumatra Utara. Karena budaya sendiri bersifat dinamis. Ketika anak  muda Sumatra Utara tidak dapat melestarikan budaya yang sudah lama diturunkan, budaya akan berganti sesuai dengan perkembangan zaman dan masyarakat di masa depan tidak akan mengetahui bagaimana budaya yang melatarbelakangi kehadirannya di dunia.

 

 

Referensi :

Delvatinson. 2017. Pengertian Budaya, Ciri-Ciri, Wujud Kebudayaan dan Unsur. Diambil dari https://hidupsimpel.com/contoh-daftar-pustaka/ . (27 Januari 2018)

Nur Taufiq, Muhammad. 2015. Pengertian Kebudayaan Menurut Ki Hajar Dewantara. Diambil dari https://estetika-indonesia.blogspot.co.id/2015/12/pengertian-kebudayaan-menurut-ki-hajar.html . (27 Januari 2017)